7 Langkah Tipu Daya Setan Pada Ahli Ibadah


Godaan Syetan
Illustrasi


Sebagai pengantar, dalam menjalani kehidupan sehari-hari, manusia cenderung ingin hidup tentram, damai dan sejahtera serta bahagia, namun yang namanya hidup tidak sepenuhnya sesuai keinginan kita sebagai manusia, adakalanya jalan hidup penuh liku dan terjal, tidak ada manusia yang bisa lepas dari ujian, cobaan, atau musibah, tinggal bagaiman manusia menyikapi hal tersebut

Untuk menjalani kehidupan yang fana ini adakalanya kita terombang-ambing bagaikan ombak di lautan, bagaikan awan di langit, bagaikan badai di gurun sahara atau bagaikan air hujan yang tersapu angin, lebih-lebih masalah ibadah , terkadang kita rajin dan tekun menjalankan ibadah (syariat), terkadang kita bertolak belakang dari hal tersebut dalam artian malas dan enggan untuk beribadah. Hal yang demikian ini adakalanya karena diri kita sendiri, dan kadang kala adanya godaan dari setan, dalam Al-Quran alloh berfirman :


أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يٰبَنِيْ اٰدَمَ أَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَ ۚ إِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ


Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu”.(QS Yasin:60

Memang secara dhohir setan tidak nampak, tapi setan itu sangatlah dekat dan  tipu dayanya sangatlah dahsyat, setan membisikkan pada manusia supaya keluar dari jalur manusia yang baik, taat dan keluar dari rambu-rambu syariat. Di ayat yang lain Alloh SWT  berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ


“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”(QS al-Baqoroh:168
Berikut ini  kami rangkum 7 macam tipu daya setan bagi manusia yang hendak melaksanakan ibadah serta jawaban bagi manusia yang ahli ibadah(terpelihara) terhadap tipuan setan tersebut.[1]

1.      Setan melarang manusia taat kepada Alloh SWT, sedangkan orang-orang yang di pelihara Alloh akan menolak ajaknnya dan mengatakan “Aku mengharap pahala dari Alloh, untuk itu aku harus mempunyai bekal di dunia ini demi akhirat yang kekal.

2.      Setan senantiasa membujuk manusia agar tidak taat, dengan berkata : “Nanti saja atau kelak kalau kau sudah tua”. Orang-orang yang terpelihara akan menolaknya dan mengatakan, “Kematianku bukan berada di tanganmu (setan), jika aku menunda-nunda beramal hari ini untuk esok, kapan amal hari esok harus aku kerjakan,sedangkan setiap hari aku mempunyai amal yang berlainan.”

3. Setan senatiasa mendorong manusia untuk cepat-cepat dalam beramal dan mengerjakan kebaikan,dengan berkata : “cepatlah beramal agar engkau dapat mengerjakan amalan yang lain”. Orang-orang yang selamat akan menolaknya dengan mengatakan, “Amal yang sedikit tetapi sempurna lebih baik dari pada amalan yang banyak tapi tidak sempurna”.

4.      Setan akan menyuruh manusia untuk menjalankan amal baik secara sempurna agar tidak di cela orang lain, orang yang selamat akan mengatakan,”Bagi saya penilaian cukup dari Alloh, dan tidak ada manfaatnya beramal karena manusia (orang lain).

5.    Setan membisikkan pujian bagi orang yang beramal,” Betapa tinggi derajatmu dapat beramal saleh dan betapa cerdik dan sempurna dirimu,” Mendengar pujian itu, orang baik akan mengatakan bahwa semua keagungan dan kesempurnaan itu hanyalah kepunyaan Alloh, bukan kekuatan dan kekuasaanku, Alloh-lah yang melimpahkan taufiq kepadaku untuk dapat beramal yang Dia ridhoi, dan memberikan pahala yang besar, sekiranya tanpa karunia-Nya. Apalah arti amalanku di bandingkan dengan banyaknya nikmat Alloh yang di berikan kepadaku, disamping dosaku yang amat banyak pula,”

6.      Cara ini lebih hebat dibanding cara-cara terdahulu, dan manusia tidak akan sadar terhadapnya, kecuali orang-orang cerdik dan berpikir. Setan membisik hati manusia dengan bisikan, “Bersungguh-sungguhlah engkau beramal dengan sir(secara rahasia) jangan sampai diketahui orang lain. Sebab Alloh jualah yang akan memberitahukan kepada orang lain bahwa engkau seorang hamba yang ikhlas.” Begitulah setan mencampurbaurkan amalan seseorang dengan amal tipuannya yang sangat tersembunyi dengan ucapnnya itu setan bermaksud memasukan sebagian penyakit riya’.
orang yang di pelihara Alloh akan menolak dan mengatakan,”Hai( setan yang dilaknat), tiada hentinya engkau menggodaku dan merusak amalanku dengan berbagai cara, kini kau berpura-pura seakan memperbaiki amalanku, padahal kau bermaksud merusaknya, dan jika Alloh berkehendak, menampakkan atau menyembunyikan amalanku, atau menjadikanku mulia atau hina, semuanya adalah urusan Alloh, aku tidak khawatir amalanku di perlihatkan atau tidak kepada manusia, sebab itu bukan urusan manusia.

7.  Gagal dengan cara itu, seta akan menggoda manusia dengan lain,”Hai manusia janganlah engkau menyusahkan diri sendiri dengan beramal ibadah, sebab jika Alloh menetapkanmu sebagai orang yang berbahagia pada hari azali kelak, maka meniggalkan ibadahpun tidak menjadikan mudharat bagimu, engkau tetap menjadi orang yang bahagia. Dan sebaliknya, jika Alloh menetapkanmu menjadi orang yang celaka, tidak ada gunanya engkau ibadah, engkau akan tetap celaka,”
Orang yang dipelihara Alloh sudah pasti akan menolak godaan itu dengan mengatakan, “Aku hanyalah hamba Alloh wajib bagiku taat perintah-Nya Alloh Maha Mengetahui, menetapkan dengan kehendaknya, walaupun bagaimana keadaanku amalanku tetap bermanfaat, jika Alloh menetpakanku sebagai orang yang berbahagia, aku akan tetap beribadah guna memperbanyak pahala, dan jika sebaliknya Alloh menetapakanku sebagai orang yang celaka, aku akan tetap beribadah, agar tidak menjadi penyesalanku.

       Itulah 7 macam cara atau langkah godaan setan, Begitu mudah dan halusnya setan mengelabui seorang hamba, dengan lembut setan menggoda manusia supaya merasa bimbang untuk beribadah dan merasa ragu untuk beramal sholeh, mudah-mudahan kita di jauhkan dari godaan setan  dan langkah-langkah setan untuk menggoda kita,  Aamiin......
Wallohu A’lamu Bisshowab.


Di sarikan dari pengajian selasa sore  kitab “Minhajul Abidin
Oleh : K.H Ja’far Shodiq Syuhud


[1]Abi Hamid bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghozali At-Thusi “Minhajul Abidin” hal 24 Pustaka Nurul Huda, Surabaya.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url